saya menukarkan sesobek kertas jadi minuman es

Saya akan membagikan pengalaman saya yang telah melakukan hal yang diluar hal luar biasa, ini saya lakukan ketika masih belajar di jogja.

Tempat belajarnya bernama abhiseka, dulu sekitar tahun 2020 tepatnya saya diberikan tantangan oleh seseorang berinisial B saya tidak menyebutkan namanya karena menurut saya orang yang memeberi tahu orang tersebut tidak suka di publikasi, 

saya menukarkan sesobek kertas jadi minuman es

Oleh karena itu saya tidak dapat menunjukan namanya, jadi saya lagi iseng iseng di ruangan atau lebih tepatnya kantor disana saya masuk ke kantor menemui salah seorang eh ada dua orang di dalam kantor.

Waktu itu kalau tidak salah saya diberikan tugas untuk membuat domain, untuk salah satu teman karena ingin mengembangkan bisnisnya.

Nah dari situlah ada kesempatan untuk bertanya kemdian aku bertanya tentang bagaimana mendapatkan uang dalam waktu sebentar. Singkat cerita, saya diberikan challeng oleh salah satu orang didalam kantor tersebut. Karena saya telah bertanya.

Kemudian saya diberikan arahan untuk ini itu, lalu saya diambilkan sesobek kertas, orang ini kemudian bilang kepadaku.

Orang : jika kamu ingin memperoleh uang coba kamu lakukan ini.

Dia memberikan sobekan kertas dari kertas printnya dimana menyuruhku untuk menukarkan kertas tersebut bagaimana caranya bisa ditukarkan menjadi apa saja yang penting bisa dimanfaatkan.

Karena sudah diberi bekal ilmu tentang keberanian ini itu sama orang tersebut, lalu saya memberanikan diri untuk menuju ke beberapa rumah makan di depan gedung abhiseka.

Kemudian saya pertama berpikir ada warung makan atau lebih dikenal angkringan warung makan ringan. Yang menjual berbagai makanan itu saya bertanya.

Aku : Buk boleh ga aku menukarkan sesobek kertas ini jadi mie 
Penjual ibu : tidak! emg kamu tidak punya uang? ya ga bisa lah kertas sobekan gini dijadikan mie, saya juga punya banyak dirumah.

Nah di angkringan tersebut saya tidak berhasil menukarkan kertasnya. Lanjut dengan angkringan kedua disitu hampir sama seperti yang pertama. Bedanya kalo yang kedua ini seorang bapak bapak.

Aku : Pak, boleh gak aku menukarkan kertas sobekan ini dengan makanan yang ada disini.
Penjual Bapak : oh tidak boleh! siapa yang suruh kamu nukarkan kertas sobekan jadi makanan. Siapa yang suruh? Sini ngomong sama saya. Saya akan temuin orangnya.
Aku : Tidak ada yang menyuruh saya. Saya berinisiatif sendiri ingin menukarkan sobekan kertas ini. Lalu aku bilang ya udah kalau tidak boleh lanjut lagi aku jalan.

Eh diperjalanan grimis.

Aku lihat ada restoran di pinggir jalan ini penjual ke tiga dimana ada piring yang numpuk, aku bilang buk aku mau nyuci piring tapi saya salah kan kalau nyuci piring engga termasuk dalam menukarkan kertas, untung saja ditolak ibu2 nya menjawab tidak saya tidak menerima karyawan udah ada yang tugas menyuci piring.

Nah dari situ lanjut ku berjalan lagi menuju rumah makan yang dimana orang ini berbeda dengan ketiga orang yang telah aku temui.

Orang pertama mukanya seperti orang baik, ibu2 baik gitu tapi tidak mau menolong. Yang kedua juga sama mukanya kek orang baik suka menolong dan kek baik gitu lah tapi apa ternyata tidak mau menolong juga dan orang ketiga pun yang ku mau nyuci piring saja tidak dibolehkan ibu2.

Pada akhirnya orang ke empat yang kutemui ini agak serem sih, bertato badanya besar. Terus disitu juga ada orang yang membeli makanannya. Lalu aku bertanya, 

Aku : Mas, boleh ya aku menukarkan sobekan kertas ini jadi makanan atau apa saja yang mas bolehin.
Penjual bertato : iya silahkan mas.
Aku : Terkejut dong saya, ternyata orang yang saya kira jahat dan tidak baik mukanya seram eh ternyata berhati mulia mau membantu.

Dan mas penjualnya pun menawarkan makanan kepada saya, namun ternyata makanannya sudah habis dan akhirnya menawarkan minum, dan saya mau kan. 

Terus masnya nawarin mau es apa panas, saya jawab terserah masnya karena udah gratiskan istilahnya kertas coba ditukurin boleh.

Terus mas penjualnya ngasih es batu nya sama minum susu, setelah dibuatkan saya langsung menukarkan kertas itu ke penjual tersebut , dan mas masnya bilang terima kasih aku juga sama.

Dan dari sini kita belajar bahwa kalau kebaikan itu tidak bisa dilihat dari fisik, ataupun muka ataupun dari penampilan luarnya.

Kita harus ngobrol dulu sama orangnya untuk mengetahui orang tersebut baik atau tidak, tidak bisa memandang dari fisiknya saja.

Karena yang berfisik sempurna belum tentu orang tersebut baik sifatnya. Jadi pastikan kalian tidak memandang fisik seseorang tapi lihatlah hatinya dengan cara berbicara dengan orang tersebut.

Dan pelajaran kedua yaitu saya ambil dari perkataan saya. 1-3 saya menggunakan ucapan boleh gak? dan yang terakhir sama mas nya saya bilang boleh ya.

Dan waktu saya di kasih arahan oleh yang ada didalam kantor tadi bilang jangan gunakan kata kata yang sama dan akhirnya dalam warung yang keempat saya menggunakan kata yang berbeda terbukti berhasil mendapatkan minuman es susu.

Itu tidak meminta minta ya tapi menukarkan barang, beda lho orang meminta minta sama orang yang memberikan sesobek kertas karena itu sama saja dengan barter.

Inti dari kisah saya ini, jadilah orang yang baik jangan berpikir negative kesemua orang belum tentu orang tersebut sama dengan apa yang dipikirkan kita. Bisa jadi orang yang terlihat baik dimata kita ternyata adalah orang jahat. 

Dan orang yang terlihat jahat dimata kita ternyata orang yang punya hati baik mau menolong. Untuk mengetahui karakter seseorang kamu harus berbicara dengan orang tersebut, dan kalau sudah tahu tidak baik carilah sampai kamu menemukannya.
Sudah menerbitkan beragam artikel di situs web berita dan sudah berpengalaman sejak 2020.
© Wacasik. All rights reserved. Developed by Wacasik