Judul Buku : A Whole New Mind
Penulis : DANIEL H. PINK
Review : Wacasik
Buku ini mengatakan bahwa masa depan dari bisnis gobal akan dikuasai oleh orang-orang yang memanfaatkan otak kanannya (The Right Brainers).
Nah, diawali dengan sedikit tur ke sebuah laboratorioum neuroscience yang mempelajari aktivitas otak kanan dan kiri, ia kemudian melanjutkan dengan sedikit latar belakang yang menjabarkan tentang 3 zaman yang kemudian beliau tambahkan dengan 1 zaman lagi, yang beliau prediksi akan segera terjadi:
1. Zaman Agrikultur/Pertanian (Petani)
2. Zaman Industri (Pekerja Pabrik/blue collar)
3. Zaman Informasi (Pekerja Iptek/white collar)
Ketiga zaman di atas sudah dan sedang kita lalui, dimana Zaman Informasi sudah diprediksikan sebelumnya oleh John Naisbitt yang menggantikan Zaman Industri. Beliau lalu menyatakan bahwa Zaman Informasi pun tak lama lagi akan digeser dengan zaman baru, yaitu:
4. Zaman Konseptual (Pencipta, Kreativitas, Empatis)
Berbeda dengan Zaman Informasi yang sangat didominasi oleh orang-orang yang menggunakan otak kirinya (IQ), Zaman Konseptual membutuhkan lebih dari sekedar IQ. Justru, zaman ini akan bercirikan oleh orang-orang yang menggunakan otak kanannya (misal EQ). Hal ini bukan berarti otak kiri tidak dibutuhkan lagi, namun otak kiri saja tidak lagi cukup. Mengapa?
Ia menyebutkan adanya 3 kecenderungan yang mengarahkan masa depan bisnis dan ekonomi dunia; yaitu Kelimpahan (konsumer memiliki banyak sekali pilihan, semuanya tersedia), bangkitnya Asia (segala hal bisa di-outsourcing-kan ke pekerja di Asia yang jauh lebih murah), dan Otomatisasi (komputerisasi, robot, dll).
Orang-orang yang cerdas secara IQ (misal engineer, dokter, pengacara, progamer, dll) sudah semakin banyak, bahkan sudah banyak dari pekerjaan mereka mulai diotomatisasikan. Lulusan MBA dan Ph.D di Asia, seperti di India dan Cina, harganya lebih murah dan memiliki kecerdasan yang sama bahkan bisa melebihi, para Lulusan MBA dan Ph.D di negara-negara barat.
Maka ada tiga bentuk pertanyaan untuk mengevaluasi kelanggengan jenis pekerjaan kita:
1. Apakah sebuah komputer dapat mengerjakannya dengan lebih cepat?
2. Apakah hasil pekerjaan kita masih dibutuhkan dalam dunia yang sudah berlimpah ini?
3. Apakah orang dari negara lain dapat mengerjakannya dengan lebih murah?
Apabila jawabannya "ya" untuk pertanyaan nomor 1 dan 3, dan "tidak" untuk pertanyaan 2, maka karir anda sedang terancam. Lalu bagaimana? Perlu adanya suatu pembeda yang kompetitif, yaitu kreativitas, yang tentunya membutuhkan kemampuan otak kanan. Selain kreativitas, penentu lainnya adalah kemampuan mencipta, kepekaan emosi, empati, spiritualitas, konseptual, yang kesemuanya adalah peran dari otak kanan.
Kemudian beliau menjabarkan adanya 6 indrawi (kemampuan) yang perlu dimiliki agar bisa bertahan di Zaman Konseptual:
1. Disain yaitu tidak hanya sekedar fungsi, namun juga memuaskan panca indra (karena disain sampul buku ini juga yang membuat saya tertarik untuk membacanya dan juga membelinya
2. Cerita/metafora yaitu, Narasi yang ditambahkan ke dalam produk dan jasa. Bukan hanya sekedar argumentasi dan detail komposisi produk dan jasa
3. Simfoni yaitu, Pola pikir gambaran besar, bukan fokus pada detail
4. Empati yaitu, Lebih dari sekedar logika, melibatkan emosi dan intuisi
5. Permainan yaitu, Membawa humor dan kesegaran pada bisnis, produk, dan jasa
6. Makna yaitu, nilai-nilai imateril dari produk dan jasa
Pada akhirnya, beliau juga memberikan saran-saran praktis untuk melatih keenam kemampuan di atas. Salah satu hal yang membuat saya terkesan adalah, bahwa sudah banyak sekolah-sekolah di USA yang mulai memasukan kurikulum yang memiliki unsur pemberdayaan otak kanan.
Misalnya sudah mulai banyak sekolah kedokteran yang memiliki mata kuliah dimana mahasiswanya belajar untuk mendengarkan pasiennya secara empati. Disana mereka belajar bukan hanya bertanya "bagian tubuh mana yang sakit?", namun juga "ceritakan tentang kehidupan anda", dll.
Buku ini memang mencerahkan pikiran saya dan tentunya siapa saja yang membacanya.